Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
•
Manajemen Mutu Terpadu
•
Andang Fazri
•
FE Universitas Jambi
•
Topik Bahasan:
•
Definisi dan proses pengambilan keputusan
•
Metode pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah
•
Alat-alat pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
•
Pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah secara ilmiah
•
Aspek-aspek dalam pengambilan keputusan
•
Peran Keputusan dalam TQM
•
Keputusan (penentuan pilihan atau pemecahan
masalah) yang baik dapat mencegah/menurunkan jumlah masalah yang timbul.
•
Pengambilan Keputusan
•
Merupakan proses memilih suatu rangkaian tindakan
dari dua atau lebih alternatif.
•
Definisi ini mencakup dua hal yaitu: penentuan
pilihan dan pemecahan masalah.
•
Pengambilan keputusan merupakan salah satu
tanggung jawab pokok manajer.
•
Peran Kualitas Keputusan Manajer
•
Kualitas keputusan manajer secara langsung
mempengaruhi peluang karir, penghargaan (reward), dan kepuasan kerja.
•
Keputusan manajerial memiliki kontribusi terhadap
kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi.
•
Oleh karena itu manajer harus siap menerima
kritik/evaluasi terhadap keputusannya, dan ini menjadi bagian dari
pertanggungjawaban dan cara untuk meningkatkan kemampuan pengambil keputusan.
•
Cara Mengevaluasi Keputusan
•
Dengan memeriksa hasilnya. Baik tidaknya suatu
keputusan biasanya dinilai berdasarkan sejauh mana hasil itu mengarah pada
pencapaian tujuan organisasi.
•
Dengan mengevaluasi proses yang dilakukan dalam
pengambilan keputusan. Ada kemungkinan suatu proses yang keliru menghasilkan
hasil positif, hal ini menyebabkan manajer
mengabaikan kenyataan bahwa proses yang digunakan keliru. Dalam jangka panjang
hal ini cenderung akan menghasilkan hal yang negatif.
•
Tipe-tipe Keputusan
(Simon, 1977)
(Simon, 1977)
•
Keputusan yang diprogram (programmed decision).
•
Keputusan yang tidak diprogram (non-programmed
decision).
•
1. Keputusan yang Diprogram
•
Merupakan keputusan yang dibuat menurut
kebiasaan, aturan, atau prosedur. Keputusan ini cenderung berulang-ulang/rutin.
Melalui pengalaman dan perjalanan waktu, organisasi dapat mengembangkan
prosedur-prosedur spesifik untuk menangani tipe keputusan ini. Contoh:
penentuan masa dan lamanya cuti karyawan, penentuan saat pengiriman tagihan
kepada pelanggan, penetapan gaji karyawan baru, dsb.
•
2. Keputusan yang tidak Diprogram
•
Merupakan keputusan yang berkenaan dengan
masalah-masalah baru, khas atau khusus, dan biasanya bersifat tidak
terstruktur.
•
Dalam menangani keputusan tipe ini, manajer
cenderung menggunakan judgment, intuisi, dan kreativitas.
•
Dewasa ini banyak perusahaan yang membentuk tim
pengambil keputusan atau memanfaatkan simulasi komputer untuk pengambilan
keputusan yang tidak diprogram.
•
Model Pengambilan Keputusan
•
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses,
yaitu melalui serangkaian tahap-tahap aktivitas yang menghasilkan keputusan.
•
Meskipun banyak model tersedia, namun tidak ada
satu modelpun yang menjamin suatu keputusan akan berhasil. Namun penggunaan
model yang rasional, intelektual dan sistematis membuat probabilitas
keberhasilan meningkat.
•
Beberapa model yang populer yaitu yang
dikemukakan oleh Simon, Robbins, dan Gibson.
•
Pendekatan Pengambilan Keputusan
•
Pendekatan Objektif. Bersifat logis dan
sistematis, dilakukan langkah demi langkah. Asumsi dalam pendekatan ini:
•
Manajer memiliki waktu untuk mengikuti setiap
langkah dalam proses pengambilan keputusan secara sistematis.
•
Tersedia informasi lengkap dan akurat.
•
Manajer memiliki kebebasan dalam menentukan
pilihan yang dianggap terbaik.
•
Pendekatan Subjektif. Didasarkan pada intuisi,
pengalaman, dan informasi yang tidak lengkap. Asumsi pendekatan ini adalah
pengambil keputusan berada di bawah tekanan, terbatas waktunya, dan beroperasi
dengan informasi yang terbatas. Sasarannya adalah membuat keputusan terbaik
dalam keadaan terbatas.
Comments
Post a Comment