tips buat kamu

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 8,3 juta orang dari 116,5 juta angkatan kerja yang menganggur, pada Agustus 2010. Data BPS juga menyebutkan, pengangguran dengan latar belakang pendidikan tinggi, baik diploma maupun sarjana pada periode 2004-2009 bertambah 529.662 jiwa.
Pada 2004, jumlahnya 585.358 orang dan pada 2009 menjadi 1.115.020 jiwa. Jika di rata-rata, setiap tahun pengangguran berpendidikan tinggi bertambah hampir 106.000 jiwa. Kenyataan ini tentu menjadi tantangan untuk kamu, para fresh graduate dalam mencari kerja. Namun bukan berarti kamu down.
Banyak cara untuk meningkatkan peluang kamu. Apa saja itu? Berikut tips yang dibuat Home Learning College, seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (5/5/2011).

Kamu Harus Inisiatif
Diperkirakan, 80 persen lowongan pekerjaan tidak dipublikasikan dan justru ini banyak menarik pencari kerja. Karena itu, inisiatif sangat diperlukan. Susun daftar perusahaan yang kemungkinan memiliki posisi yang sesuai dengan keahlian kamu. Telepon perusahaan itu dan minta nama serta nomor kontak orang yang bisa kamu kirimi CV dan surat lamaran. Jika tidak ada kabar lebih dari seminggu, telepon dan tanyakan mengenai surat lamaran kamu.
Jika perusahaan menyatakan tidak ada lowongan untuk kamu, tanyakan bagaimana caranya mengetahui jika ada lowongan di masa depan. Minta juga agar aplikasi yang kamu kirim disimpan perusahaan, jika sewaktu-waktu ada pembukaan lowongan.
Selain itu, selidiki apakah perusahaan itu memiliki blog, akun Twitter, Facebook atau pusat media yang digunakan untuk mengumumkan laporan keuangan atau klien terbaru dari perusahaan. Pengumuman yang bersifat positif merupakan indikasi perusahaan akan melakukan rekrutmen.

Jangan Abaikan Jaringan
Pekerjaan tidak akan menemukan jika kamu tidak membuat kontak dengan siapa pun. Kamu harus memastikan bahwa semua orang yang relevan, termasuk teman, klien, mantan guru, keluarga, teman dan masyarakat tahu bahwa kamu siap untuk bekerja. Gunakan situs jejaring sosial seperti Facebook atau LinkedIn, untuk menyatakan kamu sedang mencari pekerjaan.

Poles Profil Online Kamu
Ini tergantung pada jenis pekerjaan yang kamu cari. Namun memoles profil online kamu merupakan kesempatan baik untuk perusahaan yang menggunakan dunia maya untuk menilai apakah kamu calon yang cocok. Coba ketik nama kamu dalam pencarian Google. Dalam era digital, ini berfungsi sebagai pengawas untuk mengurangi dampak negatif tentang dirimu di dunia maya. Hasil pencarian Google kadang bisa mengejutkan. Bahkan, kepribadian dan kebiasaan kamu bisa muncul di Facebook.
“Cobalah menjadi sumber pertama dan terbaik tentang diri Anda. Pastikan kamu memiliki profil lengkap di Facebook dan LinkedIn, membuat website pribadi atau blog dan publikasikan sebagian besar dari pekerjaan yang pernah kamu lakukan,” jelas Antony Mayfield, penulis buku Me and My Web Shadow: how to manage your reputation online.

Ikuti Kursus atau Pelatihan
Terkadang, pengalaman dan kontak tidak cukup untuk mendukung CV kamu. Karena itu, pertimbangkan untuk menambahkan keahlian lain yang mendukung kualifikasimu. Dalam survei terbaru yang dihelat Home Learning College, sebanyak 35 persen orang dewasa Inggris mengaku butuh kursus atau pelatihan untuk mendapatkan pekerjaan.
Selalu ada kemungkinan kamu akan bertemu orang yang berpengaruh saat mengikuti pelatihan, apakah itu guru atau mantan murid yang sekarang bekerja. Keterampilan ini fokus pada praktik dan inilah yang membuat perusahaan tertarik. Pastikan tempat kursus atau pelatihan yang kamu pilih diakreditasi oleh lembaga yang diakui sehingga menambah nilai kamu di CV.

Comments

Popular posts from this blog

FOKUS KEPUASAN PELANGGAN

REFERENSI FRESH GRADUATE YANG MAU KERJA (JAMBI KHUSUSNYA)